JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Jumat berkah di tengah Ramadan tahun ini menjadi hari yang tak terlupakan bagi para petani dan pedagang srikaya di Kabupaten Sumenep.
Untuk pertama kalinya, buah srikaya yang selama ini hanya menjadi hasil panen biasa, berubah menjadi primadona dalam Festival Srikaya 2025, yang digelar di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jumat (14/3/2025).
Di balik kesuksesan acara ini, sosok Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati KH. Imam Hasyim tampil sebagai penggerak utama.
Dengan semangat berbagi di bulan suci, Bupati Fauzi secara tegas meminta seluruh jajarannya untuk memborong habis dagangan para petani dan pedagang srikaya yang berpartisipasi dalam bazar ini.
“Jangan biarkan satu pun pedagang pulang dengan tangan kosong. Kita habiskan semua! Ramadan adalah bulan berbagi, dan inilah salah satu cara kita untuk membantu sesama,” kata Bupati Fauzi disela-sela kegiatan.
Festival ini bukan sekadar ajang jual beli. Ini adalah panggung besar bagi srikaya untuk naik kelas, dari sekadar buah lokal menjadi ikon baru Kabupaten Sumenep.
Sosok orang nomer satu di Kabupaten Sumenep itu menegaskan bahwa srikaya memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh, baik sebagai komoditas unggulan maupun produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi.
“Srikaya ini istimewa. Rasanya manis, manfaatnya luar biasa. Kenapa kita tidak angkat ke level nasional, bahkan internasional? Ini saatnya Sumenep mendunia dengan produk unggulannya sendiri,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar festival, inisiatif ini menjadi cerminan kepedulian sosial yang nyata dari Pemkab Sumenep.
Dengan adanya pembelian massal dari pemerintah dan masyarakat, para pedagang yang biasanya harus berjuang keras menjajakan dagangan mereka kini bisa pulang dengan senyum lebar dan dompet penuh berkah.
Ketua DPC PDI-P Sumenep berharap Festival Srikaya bisa menjadi agenda tahunan yang tak hanya mendukung ekonomi rakyat kecil, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di tengah masyarakat.
“Ini bukan yang pertama dan bukan yang terakhir. Ke depan, kita ingin Sumenep terus maju dengan produk-produk lokal yang punya daya saing tinggi. Dan srikaya, hari ini, telah menjadi simbol kebangkitan itu!” pungkasnya.
Festival Srikaya 2025 bukan hanya tentang buah, tetapi tentang harapan, tentang keberpihakan kepada rakyat kecil, dan tentang semangat berbagi di bulan penuh berkah.
Inilah kisah bagaimana sebuah buah sederhana bisa menjadi simbol perubahan besar di Kabupaten Sumenep.
Tak hanya itu, acara ini juga menghadirkan hiburan musik akustik dari Value Rasa, yang semakin menambah semarak suasana.
Ditutup dengan buka puasa bersama Bupati dan Wakil Bupati, Festival Srikaya 2025 benar-benar menjadi momentum yang membangkitkan harapan baru bagi para petani dan pedagang kecil. (REDJAVA****)