JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donnya Pramudya Mahardi, S.E. menghadiri acara Sumenep bersholawat bersama Opick tombo ati yang digelar oleh PSHT Cabang Sumenep.
Hadir pada kegiatan tesebut jajaran Forkopimda, Mas Opick Tombo Ati, Ketua Umum PSHT Pusat Madiun, Drs. R. Moerjoko HW dan Ketua Cabang PSHT Sumenep Abdul Razak, Ketua Panitia dan Pelaksana Yoyok serta anggota perguruan pencak silat se-Kabupaten Sumenep.
Acara digelar pada sabtu (28/1/2023) malam pukul 20.00 WIB dalam rangka memperingati Hari Isra’ Mi’ raj 1444 H/2023 M yang berlangsung di depan Labang Mesem, Jalan Dr. Sutomo Lingkungan Delama, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.
Bupati Achmad Fauzi, S.H., M.H. dalam sambutannya memberi apresiasi atas terelenggaranya acara tersebut karena sudah disiapkan dengan baik dan berjalan lancar.
“Tentu ini bagian dari cara kita bersama untuk menunjukkan kepada kabupaten-kabupaten lain, PSHT menunjukkan bahwa paguyuban persilatan di Sumenep guyub, rukun dan kondusif, ini luar biasa menurut saya,” ujarnya. Minggu (29/1/2023).
Dalam acara tersebut, penyanyi religi Opick yang namanya melejit lewat albumnya berjudul Tombo Ati itu berhasil membius ribuan jamaah untuk ikut bersama-sama melantunkan sholawat kepada baginda Rosulullah SAW.
“Yang hadir disini ahli surga semuanya, yang hadir disini kesayangan Rosulullah SAW, kita semuanya calon mati, semua yang mati nantinya Insya Allah akan dibangkitkan bersama orang yang dia cintai didalam hidupnya, maka alangkah beruntungnya kita hari ini, bila dalam hati kita ada cinta Rosulullah SAW,” ucapnya.
Sementara itu, Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, S.E. saat di konfirmasi menuturkan bahwa acara tersebut merupakan kegiatan dari PSHT cabang Sumenep untuk meningkatkan spiritualitas dengan bermuasabah di moment Isra’ Mi’raj 1444 H/2023 M.
Pihaknya mengungkapkan bahwa acara tersebut sebagai wadah untuk menjalin silaturahmi antar warga PSHT cabang Sumenep, pusat Madiun dan antar anggota perguruan silat untuk meningkatkan sinergitas antar perguruan pencak silat, ulama, umaroh dan masyarakat Sumenep serta terciptanya Sumenep yang religius dan beradab.
“Ini untuk menunjukkan kepada warga Sumenep dan seluruh Indonesia bahwa perguruan silat tidak identik dengan kekerasan dan tawuran, memberi contoh serta membuktikan kepada masyarakat bahwa perguruan silat yang ada di Sumenep kompak dan tidak ada perselisihan,” ungkapnya. (REDJAVA/PENDIM)
