JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Di bawah langit cerah pagi kota Sumenep, suasana di simpang tiga area Mapolres Sumenep tampak berbeda, Jumat (24/10/2025). Di tengah lalu lintas yang mulai ramai, Kapolres Sumenep AKBP Rivanda, S.I.K., berdiri di tepi jalan, menyapa setiap pengendara yang melintas. Dengan senyum ramah dan tutur lembut, ia menyerahkan nasi kotak sambil berbicara hangat dengan para pelajar pengguna sepeda listrik yang melintas menuju sekolah.
Pagi itu, jajaran Polres Sumenep kembali menggelar kegiatan “Jumat Berkah”, program rutin yang memadukan aksi sosial dan edukasi lalu lintas dengan pendekatan humanis. Sebanyak 100 nasi kotak dibagikan kepada para pengendara roda dua dan roda empat di kawasan tersebut. Namun, di balik kesederhanaannya, kegiatan ini menyimpan makna besar: menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas dan memperkuat kepedulian sosial di tengah masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya hadir saat ada masalah, tetapi juga ketika masyarakat membutuhkan senyum dan harapan. Jumat Berkah adalah cara kami menebar kasih di tengah kesibukan warga,” kata AKBP Rivanda di sela kegiatan.
Kegiatan ini dikemas dalam suasana santai, penuh keakraban antara polisi dan masyarakat. Kapolres turun langsung, berbicara dari hati ke hati dengan para pelajar pengguna sepeda listrik sebuah fenomena baru yang marak di kalangan pelajar sebagai sarana transportasi ke sekolah.

“Kami melihat saat ini cukup banyak pelajar yang menggunakan sepeda listrik ke sekolah. Karena itu, penting bagi kami untuk memberikan edukasi agar mereka memahami aturan berlalu lintas dan bisa menjaga keselamatan diri,” ungkapnya.
Dengan gaya komunikatif dan menyenangkan, Kapolres Rivanda menjelaskan bahwa tugas polisi tidak berhenti pada penegakan hukum semata. Ada dimensi moral yang tak kalah penting: mendidik generasi muda agar tumbuh dengan kesadaran dan tanggung jawab terhadap keselamatan di jalan raya.
“Kami tidak hanya menegakkan aturan di jalan, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik generasi muda. Keselamatan itu bukan sekadar kewajiban, melainkan budaya yang harus kita tanamkan sejak dini,” ucap perwira menengah lulusan Akademi Kepolisian itu penuh keyakinan.
Selain mengedukasi, jajaran Polres Sumenep juga aktif menyapa warga, menyampaikan pesan-pesan kamtibmas, dan mengingatkan pentingnya tertib berlalu lintas di setiap kesempatan.
“Keselamatan itu milik semua, bukan hanya pengendara bermotor. Bahkan pengguna sepeda listrik pun harus memperhatikan aspek keselamatan memakai helm, tidak berboncengan lebih dari satu orang, dan tidak melintas di jalur utama,” jelasnya menegaskan.
Kehangatan interaksi antara Kapolres dan para pelajar menimbulkan kesan mendalam. Banyak pelajar yang berhenti sejenak untuk mendengarkan arahan sambil menerima nasi kotak dengan penuh antusias. Kegiatan sederhana itu berubah menjadi ruang dialog antara aparat dan masyarakat, yang menghadirkan rasa aman, dekat, dan saling percaya.

“Kami ingin Polres Sumenep dikenal bukan hanya karena tugas penegakan hukumnya, tetapi juga karena kepeduliannya. Polri harus menjadi energi positif yang menebar kebaikan bagi semua,” kata Rivanda.
Menutup kegiatan, Kapolres berharap bahwa langkah kecil seperti Jumat Berkah dapat menjadi gerakan moral yang berkelanjutan membangun kesadaran baru bahwa keselamatan adalah bagian dari budaya hidup, bukan sekadar kepatuhan terhadap aturan.
“Kami ingin keselamatan menjadi budaya, bukan sekadar kewajiban. Dengan edukasi yang konsisten dan pendekatan yang humanis, kami percaya generasi muda Sumenep akan tumbuh menjadi generasi sadar aturan dan peduli terhadap keselamatan di jalan,” pungkasnya.
Kegiatan Jumat Berkah kali ini berlangsung tertib, penuh kehangatan, dan mendapat respons positif dari masyarakat. Di antara riuh kendaraan dan sapaan ramah petugas, hadir satu pesan yang menggetarkan: bahwa keteladanan kecil bisa menumbuhkan perubahan besar. Dan pagi itu, di persimpangan jalan Sumenep, Polres membuktikan bahwa kepedulian adalah bahasa universal kemanusiaan. (REDJAVA****)












