JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Menindak lanjuti semangat dari para alumni santri pondok pesantren Raudlatul Iman Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep membuat alumni senior melakukan musyawarah dan konsolidasi dengan menggelar beberapa pertemuan.
Dari hasil beberapa pertemuan dan konsolidasi alumni senior tersebut diputuskan untuk membentuk Kompolan Alumni Santri Raudlatul Iman yang kemudian disingkat menjadi Kompolan “ASRI”.
“Ketika saya usulkan nama ASRI, awalnya ditolak oleh semua tokoh-tokoh senior alumni. Namun setelah saya beri penjelasan secara detail, akhirnya semuanya sepakat,” kata Fathol Baru atau Fery Arbania, salah satu inisiator Kompolan ASRI, Kamis (11/05/2023).
Aktivis senior yang pernah menjadi penyiar Radio Nada FM Sumenep dan Redaktur Harian Koran Memorandum Surabaya (Jawa Pos Group) ini menyampaikan pentingnya Kompolan Alumni.
Menurutnya, akan lebih memudahkan para alumni dalam terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat dan kontribusi penuh kepada Pondok Pesantren Raudlatul Iman Gadu Barat Ganding.
Pemberian nama Kompolan ASRI diusulkan Fathol Baru dalam pertemuan pertama pada hari Selasa malam tanggal 09 Mei 2023 di kediaman Ustadz Mohammad Ayadi di Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding.
“Saya pribadi mengusulkan agar IKAMARI tidak dibubarkan. Nantinya akan dilakukan sinergitas dengan kegiatan Kompolan ASRI. Itu penting agar tidak terkesan ada perpecahan dikalangan alumni,” imbuh Fery yang juga owner Madura Expose ini.
Dukungan yang sama juga disampaikan oleh Hasan Maali, Alumni Ponpes Raudhatul Iman yang juga alumni salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jagjakarta.
“Prinsipnya saya sangat setuju dengan usulan Mas Fery agar IKAMARI tidak dibubarkan meski sudah terbentuk Kompolan ASRI. Nantinya saling support dan bagi tugas berkaitan dengan alumni dan kepentingan Raudhatul Iman,” timpal Hasan Maali meyakinkan.
Sementara itu, Mohammad Ayadi memberikan usulan agar Kompolan ASRI berkecimpung juga dalam pemberdayaan ekonomi. Salah satunya dengan mengelola kerja sama dengan pertokoan.
“Kompolan ASRI bisa juga kerja sama dengan pemilik toko dan badan usaha lainnya. Misalnya saya kan punya toko, tiap hari saya keluarkan seribu rupiah untuk Kompolan, Maka dalam 30 hari kedepan kita sudah punya uang Rp30 ribu,” pungkas Mohammad Ayadi. (REDJAVA****)