Javanetwork.co.id, Sumenep – Demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama, warga masyarakat Dusun Ganjur RT.04 RW. 01 Desa Lalangon Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep mengeluhkan pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distrik Ambunten perihal tiang listrik yang dirobohkan dikarenakan retak dan condong miring hampir roboh, (22/11).
Tiang listrik yang di robohkan telah dilakukan antisipasi oleh pihak PLN distrik Ambunten yang hanya bersifat sementara dengan mencantolkan kabel JTR pada sebuah pohon kelapa yang kebetulan tumbuh berdekatan dengan tiang listrik yang sudah roboh.
Berselang waktu kisaran 2 tahun lebih ternyata masih belum ada tindakan perbaikan dari pihak PLN distrik Ambunten untuk segera memperbaiki tiang listik yang roboh, tentunya hal ini menimbulkan rasa kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang besar bagi warga setempat khususnya warga dusun Ganjur desa Lalangon dan pelanggan listrik lainya.
Dimana yang perlu ketahui dan pahami bersama bahwasanya kabel JTR tersebut merupakan satu-satunya akses arus listrik yang menghubungkan. dari titik ketitik disetiap pelanggan pengguna listrik yang berada didaerah tersebut.
Sebenarnya Pemdes Lalangon telah berupaya mengusahakan apa yang menjadi keluhan warga masyarakat terutama dusun Ganjur desa Lalangon, akan tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan dan respon dari pihak PLN Distrik Ambunten, sehingga mengharapkan warga sekitaran untuk bersabar dan bisa memaklumi hal tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Lalangon, Lilik Indrawati setelah dikonfirmasi oleh Media Javanetwork.co.id, menyatakan bahwasanya “Dalam hal ini, Pemdes Lalangon telah menindaklanjuti atas keluhan masyarakat dengan melakukan pelaporan secara tertulis kepada PLN distrik Ambunten dengan tembusan camat Manding dengan terlampir.
Harapan besar dari kami semoga pihak PLN distrik Ambunten segera mengambil tindakan terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat sekitar khususnya penelantaran kabel yang berarus aktif diwilayah dusun Ganjur desa Lalangon dan mencegah hal-hal kami tidak inginkan bersama, ” pungkasnya. (Fendy/Arm)