Javanetwork.co.id, Jatim – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, meminta pihak Bandara Internasional Juanda melakukan langkah antisipatif secara terus menerus melalui pengetatan di area tertentu, terutama di pintu masuk kedatangan. Disampaikan itu, mengingat varian baru virus corona (Covid-19) yaitu AY.4.2 diprediksi lebih ganas daripada Varian Delta, (14/11).
“Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, soal varian baru Covid -19. Nantinya, pintu masuk ke Jawa Timur, baik itu dari pekerja Migran maupun wisatawan asing harus melalui screaning di Bandara Juanda dan proses karantina,” katanya di Jember, dalam keterangan tertulisnya dilansir dari suarasurabaya.net, Minggu (14/11/2021).
Bandara Juanda, masih kata Wagub Emil, harus menjadi benteng untuk mengantisipasi awal masuknya varian virus baru dari Covid-19. Maka, tempat-tempat karantina harus terus disiapkan bersama instansi dan dikoordinasikan BNPB dan instansi lainnya. Semua itu, butuh gotong royong semua pihak dalam memutus matarantai penyebaran Covid-19.
“Kami akan terus melakukan proses squencing untuk mengidentifikasi munculnya varian baru,” tuturnya.
Berkaitan capaian vaksinasi, Emil menyatakan, Jatim sudah berada di atas 65 persen untuk dosis pertama dan diharapkan bisa segera diikutii dosis kedua.
” Jadi tempat vaksinasi masal yang banyak dilakukan harus di agendakan pula untuk pelaksanaan vaksinasi di dosis kedua,” ujarnya.
Terutama bagi para lansia, kata dia, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus mampu meyakinkan dan meningkatkan capaian vaksinasi mereka.
“Capaian vaksinasi lansia harus terus digenjot yang saat ini, capaiannya masih sangat rendah. Allhamdulillah sampai hari ini ketersediaan vaksin bisa terus dipenuhi. Intinya segala jenis vaksin yang akan diberikan sudah mendapatkan ijin dari BPOM RI,” Katanya. (*)