Nunggu Hasil Uji Klinis, Pemerintah Rencanakan Vaksinasi Untuk Anak Usia 5 Hingga 11 Tahun

  • Whatsapp
Ilustrasi (foto by Jatim Network)
Ilustrasi (foto by Jatim Network)
banner 468x60

JavaNetwork.co.id, Nasional – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan rencana Pemerintah memperluas cakupan penerima vaksinasi Covid-19. Sasaran penerima yang akan ditambah yaitu kelompok anak usia 5-11 tahun, (27/21).

Budi mengatakan saat ini sudah ada tiga produsen vaksin yang menggelar uji klinik terhadap kelompok usia tersebut yaitu Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Kemenkes masih menunggu hasil uji klinis tersebut serta berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk penerbitan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA).

” Juga untuk memastikan bahwa kita bisa mengeluarkan (EUA) sesegera sesudah di negara asal ketiga vaksin tersebut, Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer bisa digunakan untuk anak-anak usia 5 sampai 11 tahun,” ujar Budi, disiarkan kanal Perekonomian, Rabu (27/10/2021).

Jika seluruh proses tersebut selesai, Budi memperkirakan program vaksinasi anak bakal berjalan pada 2022.

” Rencananya kalau itu sudah keluar hasil uji klinisnya, kita bisa mulai digunakan di awal tahun depan,” ucap dia.

Kelompok Prioritas Penerima Booster
Selain itu, Pemerintah juga akan memberikan booster vaksin keapda masyarakat di 2022. Ada beberapa kelompok penerima yang diprioritaskan dalam program vaksinasi booster.

” Sesuai dengan saran Organisasi Kesehatan Dunia, booster ini akan diberikan ke kalangan masyarakat berisiko tinggi dan yang sedang mengalami defisiensi imunitas,” terang Budi.

Kelompok berisiko tinggi tersebut seperti tenaga kesehatan dan lanjut usia. Sedangkan kelompok yang tergolong memiliki defisiensi imunitas di antaranya penderita HIV/AIDS dan kanker.

” Tahun depan rencananya memang kita akan memberikan booster,” ucap Budi.

Saat ini, Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan sejumlah perguruan tinggi sedang meneliti jenis vaksin ideal untuk booster. Langkah ini untuk menentukan kombinasi yang paling baik di antara vaksin yang digunakan.

” Antara Sinovac-Sinovac, boosternya Sinovac, atau Sinovac-Sinovac dan AstraZeneca atau Sinovac, Sinovac dan Pfizer, demikian juga dengan AstraZeneca-AstraZeneca dan AstraZeneca, atau yang ketiga Sinovac dan Pfizer,” ucap Budi.(*)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan