JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sumenep, Ridwan Susilo, menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan media massa dalam mendukung program pembinaan warga binaan.
Hal ini ia sampaikan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Minggu (9/2).
Menurut Ridwan, media memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan informasi positif terkait program pembinaan yang dijalankan di Rutan Sumenep.
Pucuk pimpinan di jajaran Rutan Sumenep itu berharap media dapat menjadi jembatan informasi yang efektif, sehingga masyarakat memahami upaya yang dilakukan untuk membina dan mengembalikan warga binaan ke kehidupan sosial yang lebih baik.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa di dalam rutan, para warga binaan tidak sekadar menjalani masa hukuman, tetapi juga mengikuti berbagai program pembinaan yang bertujuan membekali mereka dengan keterampilan dan wawasan baru. Dengan keterlibatan media, informasi ini bisa tersampaikan dengan baik kepada publik,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Kota Solo Jawa Tengah menyoroti pentingnya peran pers dalam mengubah stigma negatif terhadap mantan narapidana. Ia menegaskan bahwa narasi yang dibangun media dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap mereka yang telah menyelesaikan masa pidana.
“Stigma negatif sering menjadi penghalang bagi warga binaan untuk kembali ke masyarakat. Dengan pemberitaan yang lebih objektif dan berimbang, kami berharap masyarakat bisa lebih menerima mereka, sehingga proses reintegrasi sosial berjalan lebih lancar,” tambahnya.
Rutan Sumenep sendiri terus mengembangkan berbagai program pembinaan, mulai dari pelatihan keterampilan, kegiatan keagamaan, hingga pembinaan mental dan sosial.
Semua program ini bertujuan agar warga binaan memiliki bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas.
“Kami ingin warga binaan keluar dari rutan dengan harapan baru, bukan dengan beban sosial. Untuk itu, dukungan dari media sangat kami butuhkan agar pesan ini sampai ke masyarakat,” tegas Ridwan.
Pihaknya juga menekankan bahwa sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan media bukan sekadar soal pemberitaan, tetapi juga bagian dari upaya bersama dalam membangun bangsa yang lebih inklusif.
“Kolaborasi yang kuat akan membantu warga binaan kembali ke masyarakat dengan lebih baik, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sosial di Indonesia,” pungkasnya. (REDJAVA****)