Selamatkan Generasi Emas: KPI Sumenep Dukung Pembatasan Gawai untuk Anak

  • Whatsapp
Ketua Komisi Perempuan Indonesia (KPI) Kabupaten Sumenep, Nunung Fitriana
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kabupaten Sumenep menyerukan dukungan penuh terhadap usulan pembatasan penggunaan gawai bagi anak di bawah usia 15 tahun.

Langkah ini dinilai sebagai bentuk perlindungan bagi masa depan generasi muda di tengah ancaman kecanduan teknologi yang semakin mengkhawatirkan.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Ketua KPI Sumenep, Nunung Fitriana, menegaskan bahwa penggunaan gawai tanpa batasan telah membawa lebih banyak dampak negatif dibandingkan manfaat.

Menurutnya, kebiasaan berlebihan dalam menggunakan gawai tidak hanya mengikis kemampuan komunikasi anak, tetapi juga berpotensi menurunkan kecerdasan mereka.

“Anak-anak semakin jarang berinteraksi dengan keluarga, kehilangan sensitivitas sosial, dan cenderung menarik diri. Ini bukan sekadar kekhawatiran, tapi realitas yang kita hadapi sekarang,” tegas Nunung, Sabtu (1/2/2025).

Lebih jauh, ia menyoroti dampak buruk gawai terhadap pendidikan. Anak yang terbiasa bermain gawai tanpa kontrol cenderung mengalami penurunan minat baca dan kesulitan memahami teks.

“Membaca buku menjadi aktivitas yang membosankan bagi mereka. Padahal, literasi adalah kunci utama untuk membentuk pola pikir yang kritis dan kreatif,” imbuhnya.

Selain gangguan sosial dan akademik, Nunung juga menekankan risiko paparan konten negatif seperti pornografi dan kekerasan yang semakin mudah diakses oleh anak-anak melalui internet.

“Tanpa pengawasan, anak-anak bisa terjerumus ke dalam dunia digital yang tidak sesuai usia mereka. Ini bukan lagi sekadar isu keluarga, tapi sudah menjadi masalah sosial yang harus segera ditangani,” jelasnya.

Menyikapi kondisi tersebut, KPI Kabupaten Sumenep berharap agar wacana pembatasan penggunaan gawai yang diinisiasi oleh Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep dapat segera diwujudkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).

“Kami akan mengawal dan mendukung penuh regulasi ini agar benar-benar menjadi payung hukum yang melindungi anak-anak dari dampak negatif gawai,” pungkas Nunung.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi memang tidak bisa dihindari. Namun, regulasi yang tepat dapat memastikan bahwa generasi muda tumbuh dengan sehat, cerdas, dan tetap memiliki nilai-nilai sosial yang kuat.

Kini, tinggal menunggu langkah konkret pemerintah daerah untuk merealisasikan kebijakan yang bisa menjadi tonggak penting dalam membentuk masa depan anak-anak Sumenep. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan