Perjuangan Bocah Pamekasan Melawan Kanker Saraf, Solidaritas Komunitas Bangkitkan Harapan

  • Whatsapp
Perjuangan Bocah Pamekasan Melawan Kanker Saraf, Solidaritas Komunitas Bangkitkan Harapan
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID PAMEKASAN – Khoirotus Sulfatur Rohmah, seorang anak berusia 6 tahun asal Jalan Ngaporan, Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota, Pamekasan, tengah berjuang melawan penyakit Neoroplasma (kanker saraf) yang telah menyebar ke otak, leher, hati, dan tulang sumsum belakang. Di tengah keterbatasan ekonomi keluarga, Sulfa kini menggantungkan harapan pada uluran tangan dermawan.

Kondisi ini memantik solidaritas dari berbagai pihak, termasuk komunitas dan organisasi masyarakat di Kabupaten Pamekasan. Salah satu gerakan nyata datang dari Komunitas Jangan Lupa Bahagia (JLB), yang memberikan bantuan langsung ke rumah Sulfa pada Jumat (17/1/2025). Bantuan tersebut diserahkan di hadapan ibu dan nenek Sulfa, menjadi simbol kepedulian yang hangat bagi keluarga kecil ini.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Ketua Komunitas JLB, H. Kris, mengungkapkan bahwa donasi yang diberikan berasal dari partisipasi seluruh anggota komunitas. “Kami sadar, apa yang kami berikan tidaklah banyak. Namun, kehadiran JLB di sini menjadi bentuk dukungan moral untuk Sulfa dan keluarganya. Kami ingin menunjukkan bahwa mereka tidak berjuang sendiri,” ujarnya dengan nada haru.

Pernyataan serupa disampaikan Edy Jaya, Direktur PAJ Tobacco Madura yang juga Dewan Pembina Komunitas JLB. Ia menekankan pentingnya perhatian lebih dari pemerintah terhadap kasus Sulfa.

“Ini bukan hanya tentang satu keluarga, melainkan tentang tanggung jawab kita sebagai masyarakat. Terutama Pemkab Pamekasan, yang seharusnya hadir memberikan solusi nyata untuk pengobatan Sulfa. Kita tidak boleh membiarkan mereka berjuang sendirian,” tegasnya.

Aksi solidaritas ini diharapkan menjadi awal dari langkah-langkah besar lain untuk meringankan beban keluarga Sulfa. Dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah, menjadi kunci utama untuk memastikan Sulfa mendapatkan pengobatan intensif yang dibutuhkan.

Di tengah perjuangan melawan penyakit yang berat, semangat kepedulian seperti ini membuktikan bahwa nilai kemanusiaan masih hidup di hati masyarakat Pamekasan. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk perjalanan Sulfa menuju kesembuhan.

Sementara itu, Zaini Wer-wer, mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang kini menjabat sebagai Koordinator Forum NGO se-Kabupaten Pamekasan, mengajak seluruh pihak untuk turut membantu pengobatan Khoirotus Sulfatur Rohmah. Ia menekankan pentingnya peran dermawan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan untuk menjadi donatur demi kesembuhan bocah berusia 6 tahun tersebut.

“Kita harus bergandengan tangan, baik sebagai individu maupun lembaga, untuk membantu adik Sulfa. Ia adalah bagian dari generasi bangsa yang harus kita rawat, kita jaga, dan kita bina untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Zaini kepada media ini, Minggu (19/01/2025)

Seruan ini muncul sebagai respons atas kondisi Sulfa yang tengah berjuang melawan penyakit Neoroplasma (kanker saraf) yang telah menyebar ke beberapa organ vital. Dengan keterbatasan ekonomi keluarganya, dukungan semua pihak menjadi sangat krusial dalam memastikan Sulfa mendapatkan pengobatan intensif yang layak.

Zaini berharap, ajakan ini mampu mengetuk hati para dermawan dan menggerakkan Pemkab Pamekasan untuk memberikan perhatian serius terhadap kasus Sulfa.

“Ini bukan hanya tentang kesehatan seorang anak, tapi juga tentang tanggung jawab kita menjaga masa depan generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (REDJAVA*****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan