JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Setiap Minggu pagi di Rubaru, Sumenep, puluhan penggemar burung perkutut berkumpul dalam sebuah tradisi yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Kegiatan ini bukan sekadar hobi, tetapi juga menjadi ruang silaturahmi dan wadah bertukar informasi bagi sesama pecinta burung perkutut.
Dipimpin oleh Ali Wafa, sosok yang dihormati dalam komunitas ini, sekitar 30 warga rutin menghadiri pertemuan yang dikemas dengan suasana santai. Peserta membawa burung perkutut peliharaan masing-masing untuk dipamerkan dan dinilai kualitas suara merdunya. Bagi mereka, ini bukan sekadar acara biasa, tetapi sebuah tradisi penuh nilai spiritual.
“Ini bukan hanya soal burung. Ini soal mempererat hubungan, berbagi pengetahuan, dan membangun kebersamaan. Kami memandang hobi ini sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat,” kata Ali Wafa, Minggu (12/01/2025).
Dalam kegiatan ini, uang arisan yang dikumpulkan bukan menjadi fokus utama. Alih-alih, komunitas lebih menekankan pada esensi silaturahmi dan tukar pikiran. Tradisi ini pun semakin mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, turut memberikan dukungannya melalui penyelenggaraan Liga Perkutut Sumenep 2024. Kompetisi ini menjadi ajang bagi pecinta burung perkutut dari seluruh Madura untuk memamerkan keindahan suara burung mereka dalam skala yang lebih besar.
“Liga Perkutut Sumenep ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga upaya pelestarian burung perkutut dan penguatan silaturahmi antarpecinta burung. Jika terus berkembang, bukan tidak mungkin acara ini akan menjadi event berskala nasional,” kata Bupati Achmad Fauzi.
Ratusan burung perkutut ikut berpartisipasi dalam liga tersebut, menampilkan keunikan suara masing-masing. Para anggota komunitas pun antusias, menganggap kompetisi ini sebagai motivasi untuk terus merawat dan mengapresiasi burung peliharaan mereka.
Dengan semakin banyaknya pecinta burung perkutut di Sumenep dan sekitarnya, tradisi ini tidak hanya menjaga kelestarian burung perkutut, tetapi juga berkontribusi pada penguatan kebudayaan lokal. Dukungan pemerintah menjadi angin segar untuk mengembangkan hobi ini ke tingkat nasional, mengingat antusiasme yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Komunitas pecinta burung perkutut di Sumenep menjadi bukti bahwa hobi sederhana dapat menjadi perekat sosial yang kuat, menciptakan harmoni di tengah masyarakat, sekaligus menjaga kekayaan budaya Nusantara. (REDJAVA****)