Pemantauan Harga di Pasar Anom: Upaya Sumenep Jaga Stabilisasi Harga Bahan Pokok

  • Whatsapp
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Ir. H. Edy Rasyadi, MSi Didampingi Plt. Kepala UPT Pasar Diskop UKM Perindag Kabupaten Sumenep H. Ibnu Hajar Saat Meninjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Anom Sumenep, Kamis (09/01/2024)
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Dalam upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok dan mencegah lonjakan harga yang merugikan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Sekretaris Daerah (Sekdakab), Ir. Edy Rasyadi, M.Si., bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), melakukan pemantauan langsung di Pasar Anom, Kamis (9/1/2024).

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga dan harga tidak mengalami lonjakan yang dapat membebani masyarakat.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Edy Rasyadi didampingi oleh Plt. Kepala UPT Pasar, H. Ibnu Hajar, dan tim TPID, mengunjungi para pedagang di pasar tradisional yang menjadi pusat perekonomian masyarakat.

Dalam kunjungannya, mereka berdialog langsung dengan pedagang untuk memperoleh informasi terkait harga dan pasokan komoditas utama, di antaranya beras, minyak goreng, gula, cabai, bawang merah, serta daging.

“Kami ingin memastikan harga-harga bahan pokok tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat, serta distribusinya lancar tanpa adanya kelangkaan. Kami juga berupaya agar masyarakat tidak terbebani dengan harga yang tidak wajar,” ujar Edy Rasyadi saat berbincang dengan sejumlah pedagang.

Selain itu, Edy mengimbau agar para pedagang tidak melakukan praktik yang merugikan masyarakat, seperti penimbunan barang atau manipulasi harga.

“Kami minta agar tidak ada permainan harga yang memberatkan masyarakat. Ini penting untuk memastikan agar barang kebutuhan pokok tersedia dengan harga yang wajar dan dapat dijangkau oleh semua kalangan,” tambahnya.

Dari hasil pemantauan di lapangan, terdapat beberapa fluktuasi harga, terutama pada komoditas cabai dan bawang merah yang sempat melonjak signifikan hingga mencapai Rp 95.000-100.000 per kilogram.

Meskipun demikian, TPID menjamin akan terus memantau kondisi pasar dan berkoordinasi dengan distributor serta instansi terkait guna mengantisipasi lonjakan harga lebih lanjut.

“Kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, TPID, dan pelaku usaha sangat penting dalam menjaga stabilitas inflasi. Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak terjebak dalam perilaku panic buying, karena hal ini justru dapat memperburuk keadaan,” tegas Edy, mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif untuk menjaga kestabilan harga.

Pemantauan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menjaga ketahanan pangan yang kokoh, serta memastikan masyarakat Sumenep dapat memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa harus dibebani harga yang tinggi.

“Langkah ini juga menjadi cerminan upaya pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi daerah, di tengah tantangan inflasi yang sering datang secara tiba-tiba,” ungkap Sekda Edy.

Sementara itu, Plt. Kepala UPT Pasar Diskop UKM Perindag Kabupaten Sumenep, Ibnu Hajar, menambahkan bahwa menjaga komunikasi yang baik antara pemerintah, pelaku pasar, dan masyarakat sangat penting agar Sumenep dapat menjadi contoh dalam pengendalian inflasi dan kestabilan harga bahan pokok di tingkat daerah.

“Sinergi yang baik antara semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan kondisi pasar tetap terkendali dan tidak merugikan masyarakat,” kata H. Ibnu Hajar usai pemantauan kepada media ini.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Sumenep dapat menjaga kestabilan harga bahan pokok dan memastikan bahwa ekonomi daerah tetap tumbuh dengan baik, tanpa adanya gangguan signifikan dari fluktuasi harga. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan