Sumenep Dorong Pengembangan Maritim, Dukung Budidaya Lobster 10 Juta Ekor di Teluk Pangelek

  • Whatsapp
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan ekonomi berbasis maritim. Salah satu langkah strategisnya adalah mendukung rencana ambisius Bandar Laut Dunia (Balad) Grup dalam membudidayakan 10 juta lobster di Teluk Pangelek, Desa Saobi, Kecamatan Kangayan.

Menurut Fauzi, pemerintah daerah membuka pintu investasi selebar-lebarnya bagi pihak yang serius membawa manfaat nyata bagi masyarakat Sumenep. Ia menekankan bahwa setiap kebijakan yang diambil bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di kawasan yang memiliki potensi besar seperti Teluk Pangelek.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

“Kami sangat mendukung setiap investasi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Saat ini kami tengah menjalin komunikasi dengan Balad Grup untuk memastikan semua aspek teknis proyek ini, termasuk uji coba kadar air di lokasi,” ujar Bupati Fauzi, Rabu (08/01/2025).

Teluk Pangelek diproyeksikan menjadi pusat pengembangan budidaya lobster dengan lahan seluas 54 hektare. Dalam rencana Balad Grup, area tersebut akan dibagi menjadi tiga zona utama diantaranya 20 hektare untuk budidaya 5 juta benih lobster (BBL), 20 hektare untuk keramba lobster dewasa berkapasitas 5 juta ekor, 14 hektar dialokasikan untuk infrastruktur dan akses jalan.

Sistem budidaya yang digunakan mengandalkan keramba dengan 50 lubang per unit, di mana setiap lubang dapat diisi hingga 500 ekor lobster. Dengan sistem ini, lahan seluas 1 hektare mampu menampung hingga 250.000 benih lobster.

Sementara itu, Khailur E. Abdullah Sahlawy, owner Balad Grup, menjelaskan bahwa proyek budidaya lobster ini merupakan langkah besar yang diproyeksikan memiliki nilai ekonomi hingga Rp1.000 triliun. Selain fokus di Teluk Pangelek, pihaknya merencanakan ekspansi ke 15 teluk di gugusan Kangean dengan total luas lahan mencapai 8.000 hektare untuk budidaya 500 juta ekor lobster.

Tak hanya itu, Balad Grup juga telah mempersiapkan pengembangan lebih lanjut ke sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Maluku, dan Bangka Belitung. Ekspansi ini tidak hanya mencakup budidaya lobster, tetapi juga kerapu dan teripang, dengan target operasional dimulai pada Agustus 2025.

“Kami optimis bahwa proyek ini tidak hanya membawa dampak ekonomi yang besar, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem laut,” ujar Khailur.

Budidaya lobster di Teluk Pangelek merupakan langkah awal dalam menjadikan Kabupaten Sumenep sebagai pusat ekonomi maritim nasional. Dengan potensi alam yang melimpah, strategi ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir serta mendukung keberlanjutan sektor kelautan.

Tahap uji coba kadar air yang kini dilakukan di Teluk Pangelek menjadi bagian penting untuk memastikan kesiapan lingkungan sebelum proyek skala besar ini direalisasikan. Jika berhasil, Teluk Pangelek akan menjadi model pengembangan budidaya lobster berbasis teknologi modern yang berkelanjutan.

“Dukungan penuh dari pemerintah daerah, dikombinasikan dengan keahlian teknis Balad Grup, menjadi sinergi yang diharapkan membawa perubahan besar dalam sektor kelautan Indonesia, sekaligus mengukuhkan Sumenep sebagai salah satu poros maritim terkemuka di tanah air,” pungkasnya. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan