JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Harga ikan laut di sejumlah pasar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meroket tajam akibat cuaca buruk yang melanda kawasan tersebut.
Gelombang tinggi dan angin kencang membuat sebagian besar nelayan memilih tidak melaut demi keselamatan, seperti terlihat di Desa Longos, Kecamatan Gapura.
Pantauan di Pelabuhan Bintaro Kecamatan Gapura menunjukkan puluhan kapal nelayan bersandar tanpa aktivitas.
Dari total kapal yang berlabuh, hanya empat yang berani melaut, dengan hasil tangkapan yang sangat minim. Kondisi ini menyebabkan kelangkaan pasokan ikan segar di pasaran.
Sulihaini, seorang warga yang datang sejak pagi, mengaku kesulitan mendapatkan ikan.
“Biasanya saya membeli cumi-cumi seharga Rp40 ribu per kilogram, tapi sekarang harganya naik menjadi Rp120 ribu bahkan Rp150 ribu per kilogram. Jumlah ikannya juga sangat sedikit,” katanya kepada media ini. Jum’at (03/01/2024)
Tidak hanya konsumen, pelaku usaha kecil di sektor perikanan juga terdampak. Kurangnya pasokan membuat mereka harus menaikkan harga jual untuk menutupi biaya operasional.
Namun, kondisi ini justru membuat daya beli masyarakat menurun.
Sementara Ahmad Junaidi, seorang nelayan asal Desa Longos, menyatakan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama.
“Gelombang tinggi dan angin kencang seperti ini terlalu berbahaya. Kami memilih tidak melaut daripada mengambil risiko,” katanya.
Situasi ini diperparah dengan tingginya permintaan ikan segar di awal tahun. Banyak warga yang berharap cuaca segera membaik agar pasokan ikan kembali normal dan harga stabil. (REDJAVA****)