Harga Telur Ayam Ras Naik Menjelang Tahun Baru, UPT Pasar Diskop UKM Perindag Sumenep Prediksi Kenaikan Berlanjut

  • Whatsapp
Plt. Kepala UPT Pasar Diskop UKM Perindag Kabupaten Sumenep, Ibnu Hajar
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Menjelang pergantian tahun, harga berbagai jenis bahan pokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Salah satu komoditas yang paling banyak diminati masyarakat, yakni telur ayam ras, menjadi salah satu bahan pokok yang harganya terus melonjak.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Plt. Kepala UPT Pasar Diskop UKM Perindag Kabupaten Sumenep, Ibnu Hajar, mengungkapkan bahwa harga telur ayam saat ini telah mencapai Rp 30 ribu per kilogram.

Sebelumnya, harga telur ayam hanya berkisar Rp 26 ribu per kilogram. Kenaikan ini mulai terasa sejak menjelang perayaan Natal beberapa waktu lalu.

“Kenaikan harga ini sudah mulai terasa sebelum Natal dan terus merangkak naik hingga saat ini. Kami perkirakan kenaikan ini masih akan berlanjut hingga setelah Tahun Baru,” kata Ibnu Hajar, Senin (30/12/2024).

Ia menambahkan bahwa pola kenaikan harga bahan pokok pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah menjadi tren tahunan yang kerap terjadi.

Permintaan yang tinggi, ditambah dengan distribusi yang terkadang mengalami hambatan, menjadi faktor utama yang mendorong lonjakan harga.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, momen Nataru biasanya membuat harga bahan pokok terus naik. Bahkan, setelah Tahun Baru, harga tidak langsung turun. Bisa saja ada kenaikan lagi sebelum kembali stabil,” jelasnya.

Kenaikan harga telur ini tentu menjadi perhatian masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha kuliner yang bergantung pada bahan pokok tersebut.

“Meskipun harga naik, permintaan terhadap telur ayam tetap tinggi karena kebutuhan masyarakat meningkat selama liburan akhir tahun,” pungkas Ibnu Hajar.

Di sisi lain, konsumen berharap ada langkah cepat dari pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan pasokan bahan pokok tetap mencukupi.

Masyarakat pun mulai menyesuaikan pola belanja mereka dengan mencari alternatif bahan makanan atau membeli dalam jumlah lebih kecil untuk menghemat pengeluaran.

Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi para pelaku pasar dan pihak terkait untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok, terutama di tengah momen penting seperti Nataru yang selalu diiringi dengan peningkatan kebutuhan masyarakat. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan