JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Sumenep digemparkan oleh temuan semburan gas alam di Dusun Kotte, Desa Batuputih Kenek, Kecamatan Batuputih.
Semburan ini muncul setelah warga setempat melakukan pengeboran sumur dengan alat bor gantung hingga kedalaman 52 meter pada Kamis (21/11/2024). Fenomena ini langsung menarik perhatian pemerintah setempat.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, bergerak cepat dengan menginstruksikan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) bersama Bagian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDA) untuk melakukan observasi di lokasi kejadian.
“Kami langsung turun ke lapangan dan mendapati warga telah memasang pipa untuk mengarahkan semburan gas,” kata Benny Irawan, Kepala BRIDA Sumenep, Jumat (27/12/2024).
Meski fenomena ini sempat memunculkan kekhawatiran, Benny memastikan gas tersebut adalah gas metana hasil pembusukan endapan organik yang bermigrasi ke permukaan.
“Kasus ini serupa dengan temuan sebelumnya di Batang-Batang,” ungkap Benny sapaannya.
Sebagai langkah antisipasi, lokasi semburan dipasangi garis polisi untuk menghindari aktivitas warga yang berpotensi memicu bahaya. Warga juga diminta tidak merokok di sekitar area tersebut.
Benny menjelaskan, gas metana ini bersifat tidak berbahaya dan akan terurai secara alami dalam waktu tertentu.
“Solusinya cukup sederhana, lubang gas dapat ditutup menggunakan metode cementing atau pengecoran,” terangnya.
Saat ini, lubang semburan telah ditutup sementara oleh warga menggunakan kain. BRIDA juga telah merencanakan kajian mendalam pada 2025 dengan melibatkan ahli geologi untuk memastikan jenis dan volume gas yang keluar.
“Kami ingin memastikan bahwa fenomena ini dapat ditangani secara ilmiah dan memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa situasi ini aman,” tandasnya. (REDJAVA****)