JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Seni tradisional musik tongtong, yang dulunya hanya dimainkan sebagai pengingat waktu sahur, kini bertransformasi menjadi warisan budaya yang mendunia. Perubahan ini tidak lepas dari peran besar MS Arifin, putra asli Kecamatan Pasongsongan, yang telah menjadi pelopor dalam melestarikan dan mempromosikan musik tongtong hingga dikenal lebih luas.
Sebagai bentuk kecintaannya terhadap seni dan budaya lokal, MS Arifin, melalui perusahaan Therapy Banyu Urip, menjadi sponsor utama grup musik tongtong Dewa Amor. Dukungan ini tidak hanya berbentuk finansial, tetapi juga motivasi yang membakar semangat para musisi muda untuk terus berkarya.
“Setiap ada festival atau lomba, saya dan tim selalu hadir untuk mendukung. Musik tongtong adalah kebanggaan kita semua. Ini adalah warisan budaya yang harus terus kita jaga dan promosikan,” kata MS Arifin dengan penuh semangat pada Kamis (26/12/2024).
Musik tongtong telah mengalami transformasi besar. Dari sekadar alat untuk membangunkan orang sahur, kini seni ini menjadi simbol kreativitas dan identitas masyarakat Pasongsongan.
MS Arifin menyadari potensi besar yang dimiliki musik ini. Dengan langkah-langkah nyata, ia berhasil membawa musik tongtong tidak hanya dikenal di tanah kelahirannya, tetapi juga menjadi bagian dari panggung seni budaya internasional.
“Musik tongtong adalah jiwa kita, warisan yang tidak boleh pudar. Kita harus terus menjaganya agar anak cucu kita kelak tetap bangga dengan budaya mereka,” ungkapnya.
Festival musik tongtong di Kabupaten Sumenep menjadi momen yang sangat dinantikan. Grup Dewa Amor, yang berada di bawah naungan MS Arifin, selalu menjadi sorotan. Penampilan mereka yang penuh semangat dan inovasi telah membuktikan bahwa musik tradisional ini mampu bersaing dengan seni modern lainnya.
Dukungan MS Arifin yang tulus tidak hanya memberikan kebebasan berkarya bagi para musisi, tetapi juga menanamkan rasa cinta yang mendalam terhadap budaya lokal.
Langkah MS Arifin membuktikan bahwa cinta terhadap budaya lokal dapat memberikan dampak besar. Ia tidak hanya berhasil melestarikan musik tongtong, tetapi juga mengangkat citra Pasongsongan sebagai daerah yang kaya akan seni dan budaya.
“Ini bukan hanya tentang seni, tetapi tentang menunjukkan pada dunia bahwa kita memiliki sesuatu yang luar biasa. Musik tongtong adalah identitas kita, dan kita harus bangga karenanya,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Melalui dedikasi dan komitmennya, MS Arifin tidak hanya menjadi pelestari budaya, tetapi juga inspirasi bagi banyak generasi muda untuk mencintai dan menjaga warisan leluhur.
“Musik tongtong bukan sekadar tradisi. Musik ini akan menjadi simbol kebanggaan, kreativitas, dan semangat masyarakat Pasongsongan yang terus menggema hingga ke panggung dunia,” tandasnya. (REDJAVA****)