JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Momentum hari Bela Negara ke-76, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sumenep Drs Achmad Dzulkarnain MH mengajak masyarakat untuk memaknai perjuangan para pahlawan yang telah berkorban nyawa dan harta dalam membela kedaulatan negara Indonesia.
“Bela negara ini tidak cukup dengan mengenang para pahlawan, tapi kita mampu mengimplementasikan bagaimana membela negara di era globalisasi ini,” kata kepala Bakesbangpol Sumenep Achmad Dzulkarnain. Kamis (19/12).
Menurutnya, para pahlawan telah berjuang dalam mempertahankan kedaulatan negara, saat ini kita sebagai penerus bangsa wajib membela negara dengan menciptakan kondusifitas dan lebih aktif dalam kemajuan negara.
“Bela negara di era globalisasi ini kita harus aktif dalam memajukan perkembangan pembangunan di setiap sektor seperti di pendidikan dan kesehatan serta yang lain,” ucap Izoel sapaan akrab kepala Bakesbangpol.
Izoel memaparkan, bukti sejarah tentang pahlawan yang telah berjuang membela negara yaitu, Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, yang mana para pahlawan menunjukkan kegigihan dan usaha mereka untuk merebut kembali Bela Negara Kota Negara Yogyakarta.
“Kala itu kota Negara Yogyakarta merupakan simbol pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucapnya.
Waktu itu, ucap Izoel, Belanda berhasil menangkap sejumlah tokoh penting di Indonesia, yaitu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan beberapa pejabat tinggi lainnya.
Sehingga, menyebabkan kekosongan kepemimpinan negara. Maka dari itu, demi keberlangsungan pemerintahan Indonesia, Presiden Soekarno menginstruksikan Menteri Kemakmuran, Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di daerah Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Deklarasi PDRI itu merupakan bukti ketangguhan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.
“Peringatan Hari Bela Negara merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen kita bersama dalam menjaga dan memperkuat persatuan bangsa Indonesia,” tegas Izoel.
Peringatan hari bela.negata yang mengambil tema “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju” mengandung makna bahwa kita seluruh warga negara Indonesia agar terus menggelorakan bela negara dengan berkontribusi secara nyata dalam berbagai aspek kehidupan guna mewujudkan Indonesia maju.
“Kontribusi nyata kita haruslah dapat tercermin pula pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan dan keamanan. Setiap individu memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya. (REDJAVA****)