JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengimbau masyarakat untuk menikmati objek wisata lokal, dan meminta untuk selalu waspada.
Apalagi kabupeten paling timur Pulau Madura ini memiliki wilayah laut yang luas dan ratusan pulau yang tersebar, sehingga kerap menghadapi tantangan besar dalam suasana cuaca ekstrem ini.
“Bukan melarang ke luar Sumenep, tetapi masyarakat luar Sumenep bahkan Madura musim Nataru berdatangan ke Sumenep ini,” kata Fauzi, Selasa 17 Desember 2024.
Sajian objek wisata di Kota Keris ini beragam baik yang dikelola pemerintah maupun dikelola oleh swasta. Sehingga tergantung selera masyarakat mau menikmati yang mana.
Sehingga disayangkan harus jauh-jauh ke luar Sumenep, selain rugi secara waktu juga tidak efektif terhadap materi atau sangu untuk pergi ke sejumlah wisata di luar Kota Keris ini.
“Wisata pantai banyak, wisata bukit juga ada, tinggal pilih sesuai keinginan,” paparnya.
Sementara untuk masyarakat kepulauan, Cak Fauzi meminta untuk selalu waspada, sebab potensi gelombang tinggi dan hujan lebat menjelang Nataru kemungkinanya besar terjadi.
Sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sudah berkoordinasi dengan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) secara daring. Fokus utama adalah memastikan keselamatan pelayaran di perairan yang menjadi jalur utama penghubung antar-pulau.
“Dalam rangka menyikapi kondisi cuaca ekstrim di perairan Sumenep sekaligus memeriksa kesiapan angkutan laut dalam menghadapi libur Nataru utamanya kesiapan kelengkapan alat keselamatan di kapal,” bebernya.
Apalagi menurut laporan BMKG Kalianget, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2025, dengan potensi gelombang tinggi mulai akhir Desember. Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) juga diprediksi memicu hujan lebat yang dapat memengaruhi aktivitas di perairan.
Pihaknya sudah mengambil langkah antisipatif. Yakni meminta pemilik kapal, terutama kapal tradisional yang sering melayani rute antarpulau, diminta memastikan kelengkapan alat keselamatan seperti pelampung dan sekoci.
“Kami mengimbau pemilik kapal untuk selalu mengutamakan keselamatan penumpang dan mematuhi batas kapasitas muatan. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (REDJAVA/ar****)