Kembali Turba Kabid GTK Disdik Sumenep Sosialisasikan SRG Bersama KKKS Kecamatan Dungkek

  • Whatsapp
Kabid GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, SPd, M.AP Saat Memberikan Pembinaan Sekolah Responsif Gender Bersama KKKS se-Kecamatan Dungkek, di SDN Dungkek 1, Selasa (01/10/2024)
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep melalui Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan.

Terbaru Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK) Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, SPd, M.AP kembali turun kebawah untuk mensosialisasikan pembinaan sekolah responsif gender (SRG) di Kecamatan Dungkek, Selasa (01/10/2024).

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Bersama tim dari Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Kabid Akhmad Fairusi, SPd, M.AP saat tiba di SDN Dungkek 1 disambut hangat pengawas sekolah dan kelompok kerja kepala sekolah (KKKS) Kecamatan Dungkek.

Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Sumenep Akhmad Fairusi, SPd, M.AP mengatakan, pembinaan karakter dalam program sekolah responsif gender (SRG) ini akan terus dimasifkan.

“Baik untuk pengawas sekolah dasar (SD) se-Kabupaten Sumenep maupun bagi kelompok kerja kepala sekolah (KKKS),” kata Akhmad Fairusi, SPd, M.AP dihadapan Pengawas SD dan KKKS se-Kecamatan Dungkek.

Dirinya mengajak seluruh Pengawas SD dan KKKS di Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep sama-sama mengawasi, memantau, dan monitoring (3M) seketat mungkin proses kegiatan belajar mengajar (KBM) anak didik.

Terutama di satuan pendidikan masing-masing agar sesuatu yang tidak diinginkan dapat dicegah lebih awal.

”Kami saat ini fokus memonitor dan melakukan pembinaan terhadap sekolah untuk mengantisipasi tindak kekerasan, perundungan, dan pelecehan terhadap anak didik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Fairusi sapaannya meminta agar semua tenaga pendidik di Sumenep benar-benar meningkatkan kompetensi dan kemampuannya. Dengan demikian, mutu pendidikan dapat berkembang lebih baik dari tahun ke tahun.

Dia menjelaskan, mutu pendidikan dapat dicapai dari internal sekolah, yakni guru sebagai tenaga pendidik. Selanjutnya ditularkan kepada peserta didik.

”Untuk menghasilkan pengetahuan yang lebih luas, tenaga pendidik (guru) harus meningkatkan kemampuannya,” ungkapnya.

Kabid GTK berharap, SRG segera diterapkan di setiap sekolah. Pihaknya beberapa pekan terakhir keliling kecamatan untuk melakukan monitoring dan pembinaan agar bisa memulai SRG.

”Kami tekankan agar sekolah-sekolah di Sumenep mulai menerapkan SRG. Karena ini menjadi salah satu bagian dari cara meningkatkan mutu pendidikan di Sumenep,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua KKKS Kecamatan Dungkek Rusliyanto, MPd menyatakan bahwa ada sekitar 25 lembaga pendidikan yang ada di Kecamatan Dungkek dibawah naungan Disdik Sumenep.

“Yakni 23 Sekolah Dasar (SD) dan 2 Madrasah Ibtidaiyah,” terang Ketua KKKS Kecamatan Dungkek Rusliyanto, MPd saat dikonfirmasi awak media.

Pihaknya juga menambahkan dari 25 lembaga pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep sudah memulai proses penerapan Sekolah Responsif Gender.

“Dari jumlah 25 sekolah itu ada 2 yang sudah menerapkan Sekolah Responsif Gender (SRG) yaitu, SDN Dungkek 1 dan SDN Banraas serta SDN Romben Guna 1 sudah proses,” tandasnya. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan