Wakili Kadisdik, Kabid GTK Disdik Sumenep Resmi Membuka Pelatihan Penulisan Buku Non Fiksi Bagi Guru ASN

  • Whatsapp
Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Akhmad Fairusi, SPd, M.AP saat Membuka Pelatihan Penulisan Buku Non Fiksi Bagi ASN Guru di Hotel Asmi Sumenep, Senin (30/09/2024)
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, melalui Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menggelar pelatihan penulisan Buku Non Fiksi bagi Guru ASN jenjang TK/SMP yang berlangsung di Hotel Azmi Sumenep, Senin (30/09/2024).

Pelatihan penulisan Buku Non Fiksi bagi Guru ASN di Kabupaten Sumenep ini merupakan wujud nyata dari komitmen Disdik Sumenep dalam meningkatkan kompetensi literasi guru dan itu sangatlah penting bagi setiap guru dalam berkarya tulis.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Dalam kesempatan itu, Kabid GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, SPd, M.AP mewakili Kadisdik Sumenep menyampaikan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan untuk bersilaturahmi dalam kegiatan pelatihan penulisan Buku Non Fiksi bagi Guru ASN.

“Semoga dengan kebarokahan yang Allah SWT berikan kepada kita kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua,” kata Kabid GTK Akhmad Fairusi, SPd, M.AP mewakili Kadisdik saat membuka acara pelatihan ini.

Menurut dia dimungkinkan guru untuk merenungkan pengalaman dan berbagi pengetahuan yang dimiliki melalui karya tulisan, oleh karena peningkatan kemampuan menulis guru itu memiliki signifikan dan kepentingan yang besar dalam konteks pendidikan.

Sebagai pihak yang sangat berperan dalam proses pembelajaran, guru memiliki peran penting dalam membentuk kemampuan menulis untuk peserta anak didik di lingkungan sekolah. Tentunya kemampuan menulis seorang guru tidak hanya mencakup kejelasan penyampaian materi tulisan.

“Namun juga harus melibatkan kemampuan untuk memberikan kemampuan untuk memberikan inspirasi, motivasi dan panduan kepada peserta didik dalam mengembangkan keterampilan menulis mereka sendiri. Selain itu menulis dianggap sebagai cara untuk mengekspresikan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan melalui lambang kebahasaan,” paparnya.

Diyakini atau tidak kata Akhmad Fairusi, SPd, M.AP menuturkan bahwa guru dengan keterampilan menulis yang baik dapat menciptakan materi belajar yang menarik dan informatif serta akan memudahkan peserta didik untuk memahami dan meresapi isi pelajaran.

“Jadi dalam pelatihan penulisan Buku Non Fiksi ini guru itu diharapkan harus mampu merancang tugas – tugas kreatif dan lebih bermakna mendorong peserta didik untuk lebih berpikir kritis dalam menyampaikan ide-ide yang efektif,” ungkapnya.

Kabid GTK Disdik Sumenep Akhmad Fairusi, SPd, M.AP melanjutkan bahwa budaya dan kebiasaan menulis itu menjadi bagian integral dari tugas seorang guru, baik sebelum, selama ataupun setelah proses pembelajaran, peningkatan kemampuan menulis guru harus bermanfaat dalam pengembangan pembelajaran serta dalam meningkatkan karir, jabatan, dan profesionalisme.

“Disamping itu guru yang mahir dalam menulis harus dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendalam kepada peserta didik dalam membantu mereka terus meningkatkan keterampilan menulis dan menjadi teladan yang positif bagi peserta didik,” lanjut Fairuz sapaannya.

Untuk itu Kabid GTK Disdik Sumenep menegaskan bahwa menulis bukan hanya keterampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan karir, tetapi juga memberikan inspirasi kepada peserta didik untuk merasa lebih termotivasi dalam mengembangkan kemampuan menulis seorang guru.

“Peningkatan kemampuan menulis seorang guru juga dapat mendukung partisipasi mereka dalam penelitian, penulisan buku atau artikel, serta berbagi pengetahuan dengan komunitas pendidikan secara luas pada umumnya,” ujar Kabid GTK Akhmad Fairusi, SPd, M.AP.

Dengan demikian pihaknya menyatakan bahwa peningkatan kemampuan menulis guru menjadi suatu investasi krusial dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh, mampu memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih berkualitas serta membantu mengembangkan kemampuan komunikasi, kritis.

“Dan juga tentunya dengan ide-ide yang esensial di dalam rangka mensukseskan mereka dalam lingkungan yang terus menerus berubah setiap waktu dan komplek ini didalam proses pembelajaran di lingkungan sekolah dan sekitarnya,” terangnya.

Lebih lanjut Kabid GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, SPd, M.AP. menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru yang telah mengikuti kegiatan pelatihan Buku Non Fiksi yang digelar Disdik Sumenep selama dua hari sejak tanggal 30 September hingga 1 Oktober 2024.

“Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti pelatihan ini dapat diimplementasikan dengan baik di sekolah masing-masing demi kemajuan pendidikan dan komitmen gerakan literasi di Kabupaten Sumenep,” tutupnya.

Pembukaan kegiatan pelatihan Penulisan Buku Non Fiksi bagi Guru ASN jenjang TK/SD/SMP digelar Disdik Sumenep selama dua hari ini dibuka secara langsung oleh Kabid GTK Disdik Sumenep Akhmad Fairusi, SPd, M.AP mewakili Kadisdik Agus Dwi Saputra, SSos, MSi dengan pembacaan Basmalah. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan