Kabid GTK Disdik Sumenep Sanksi Tegas Tunggu Oknum Guru Nyeleneh di Program Sekolah Responsif Gender di Kecamatan Bluto

  • Whatsapp
Kabid GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi SPd, M.AP Bersama Pengawas Sekolahan dan Ketua KKKS Kecamatan Bluto, Sabtu (07/09/2024)
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Usai memberikan pembinaan sosialisasi Sekolah Responsif Gender bersama Pengawas Sekolah dan KKKS se-Kecamatan Lenteng, Kabid GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, SPd, M.AP melanjutkan sosialisasi ke Kecamatan Bluto.

Tiba sekira pukul 10.30 di SDN Bluto, rombongan Kabid GTK bersama Tim Disdik Sumenep disambut hangat oleh Pengawas Sekolah dan Ketua KKKS Kecamatan Bluto , Ratna Ningsih, SPd, Sabtu (07/09/2024).

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Dalam kesempatan itu, Kabid GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, SPd, M.AP menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pengawas Sekolah dan KKKS se-Kecamatan Bluto yang telah terlebih dahulu menerapkan program tersebut.

“Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada semua elemen tenaga pendidik di Kecamatan Bluto yang telah menjalankan program Sekolah Responsif Gender ini,” kata Kabid GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, SPd, M.AP.

Pihaknya berharap kepada tenaga pendidik Disdik Sumenep, khususnya yang ada di Kecamatan Bluto untuk tidak melakukan perilaku-perilaku yang dapat mencoreng nama Disdik Sumenep, seperti kekerasan, bullying, pelecehan dan perundungan kepada anak didik.

“Yang pasti kita ketahui bersama kejadian yang telah beberapa kali menimpa dan mencoreng institusi kita (Disdik) Sumenep dibeberapa media. bahkan yang heboh lagi ini terjadi lagi, dan saya sudah usulkan segera diberikan sanksi berat bagi oknum guru nyeleneh,” tegasnya.

Untuk itulah, Kabid GTK Disdik Sumenep Akhmad Fairusi, SPd, M.AP mengimbau semua tenaga pendidik (guru), baik guru ASN dan guru PPPK untuk memberikan suri tauladan yang baik bagi anak didiknya dan lingkungan sekitarnya.

“Mari kita melakukan komunikasi dengan baik, dan saling mengingatkan antara pengawas sekolah dan KKKS yang ada, guru dengan guru. Dan guru dengan murid, sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan bersama tidak akan pernah terjadi lagi,” tutup Fairuz sapaannya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Bluto, Ratna Ningsih, SPd menyampaikan bahwa Program Sekolah Responsif Gender telah lama dilaksanakan di dua sekolah, yakni SDN Kapedi 2 dan SDN Bluto 1 Kabupaten Sumenep.

“Alhamdulillah di Kecamatan Bluto program Sekolah Responsif Gender sudah terlaksana di dua sekolah, yakni SDN Bluto 1 dan SDN Kapedi 2. Ini sebagai bukti bahwa kami telah bergerak dengan cepat untuk mencegah hal-hal negatif kepada anak didik. Insyaallah SDN lain akan menyusul,” singkatnya. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan