JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, data Inflasi dan Deflasi itu menjadi dasar Pemerintah untuk mencari solusi dalam menekan dan menjaga stabilitas harga komoditas.
Bahkan saat terjadi Inflasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep terus memberikan edukasi masyarakat agar tetap membuka usaha baru.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumenep, Mohammad Yusuf, menuturkan untuk saat ini harus mempertahankan usaha yang sudah berjalan, diantaranya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Untuk itu masyarakat Sumenep harus pintar-pintar berinvestasi atau menabung, salah satu contoh yang simple adalah investasi emas untuk jangka panjang,” katanya, Jum’at (06/09/2024).
Selain itu kata dia, menyebut hal yang terpenting adalah tetap meningkatkan daya beli masyarakat dan juga terus memberikan pembinaan kepada 36 UMKM yang ada di Kota Keris.
“Kita akan bina terus-menerus ke36 UMKM yang ada, agar terus berkarya dengan harga terjangkau para konsumen,” ungkap Mohammad Yusuf menjelaskan.
Lebih lanjut Ketua Kadin dan menambahkan pihaknya akan berusaha membantu permodalan UMKM yang telah dibina untuk terus berkembang serta Membuka peluang kerja baru.
“Saat ini UMKM adalah salah satu faktor yang mampu bertahan disaat kondisi ekonomi mengalami inflasi ataupun deflasi, maka untuk itu pemerintah harus tetap memberikan jaminan pada UMKM,” tandasnya. (REDJAVA****)
