SITUBONDO, JavaNetwork.co.id – Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj. Dewi Khalifah mengikuti kegiatan Panen Benih Hijauan Pakan Ternak Sorgum di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin (13/9/2021).
Wabup Sumenep ikut panen perdana hasil riset pengembangan inovatif kolaboratif Kementerian Pertanian itu karena tertarik dengan tanaman Sorgum yang akan dikembangkan di lahan yang ada di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura.
Dia mengaku sangat tertarik mengembangkan tanaman Sorgum di Sumenep, karena tidak memerlukan masa penanaman dan masa panen yang tidak terlalu lama.
Sorgum adalah tanaman yang memiliki prospek dan produk turunannnya cukup banyak. Selain tepung dan beras, juga gula.
“Tanaman Sorgum ini juga bisa untuk pakan ternak,” ujar Wabup Dewi Kholifah dikutip dari TribunMadura.com, Senin (13/9/2021).
Menurutnya, kondisi geografis Kabupaten Sumenep hampir mirip dengan kondisi di Situbondo. Sehingga, keberhasilan tanam Sorgum Bioguma Agritan di Situbondo bisa diwujudkan di Sumenep.
“Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau. Sebanyak 46 pulau yang berpenghuni, sementara 76 pulau tidak berpenghuni, serta masih banyak lahan produktif yang kosong dan prospek ditanami Sorgum,” terang Wabup Sumenep yang akrab disapa Nyai Eva itu.
Varietas Sorgum yang ditanam di Situbondo juga berbeda dengan varietas Sorgum yang ditanam di Kabupaten Sumenep.
Hasil panennya cukup banyak, sehingga sangat menjanjikan untuk dikembangkan petani di Sumenep.
Selain itu, di Sumenep juga memiliki banyak peternak, salah satunya di kepulauan Sepudi.
“Sepudi merupakan salah satu penghasil ternak sapi Madura yang sangat bagus dan varitasnya unggul,” ungkap Wabup.
Jika tanaman Sorgum dikembangkan di Sumenep, maka akan membuka peluang untuk para petani di Sumenep. Sehingga, semakin produktif dan tanahnya tidak sia-sia.
“Harapan kami tanaman Sorgum ini justru dapat dijadikan produk olahan, ini bisa dikembangkan bagi kaum ibu-ibu dan pemuda. Dengan demikian, ini bisa mengurangi pengangguran,” harap Wabup.
Nantinya, para ibu-ibu di Sumenep dapat memberdayakan prekonomian warga, karena tepung Sorgum dapat dijadikan kue kering.
“Mungkin produksi Sorgum menjadi komoditi ekspor unggulan untuk Indonesia,” katanya.
Berdasarkan hasil penelitian, Sorgum diketahui mengandung kalori dan karbonnya rendah. Glukosanya juga cukup rendah dan ini sangat bagus untuk kesehatan.
“Saya berharap Sorgum dapat dikembangkan di berbagai daerah dan bukan hanya di Situbondo, melainkan tahun berikutnya dikembagkan di Sumenep,” ujarnya.
Untuk mengembangkan tanaman Sorgum di Sumenep, Wabup Nyai Eva mengatakan, pihaknya akan menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk percobaan.
“Kita akan koordinasikan dengan Pak Bupati dan Kepala Dinas, yang jelas kita coba tanaman Sorgum itu,” tegasnya.
Sementara itu, Plt RPIK Sapi Sorgum Kementerian Pertanian, Prof Ismeth Inouno mengatakan, tanaman Sorgum sangat cocok ditanam di lahan yang kering.
Hal ini membuat karakteristik tanah di Sumenep cocok untuk tanaman Sorgum.
“Saya kira jika ditanam di Kabupaten Sumenep, Madura, tanaman Sorgum sangat cocok,” kata Ismeth. (*)