JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Sumenep memberikan pemahaman tentang cara menjaga naskah kuno kepada masyarakat guna menjaga naskah itu agar tidak hilang dan rusak.
Hal tersebut diungkapkan Pustakawan Dinas Perpustakaan dan. Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Sumenep, Budi Prihartini kepada media ini pada hari Jumat 09 Agustus 2024.
Dirinya mengatakan pihaknya menggelar sosialisasi agar masyarakat Kabupaten Sumenep dapat melakukan pemeliharaan dan perawatan peninggalan kuno tersebut.
“Hal ini sangatlah penting karena banyaknya masyarakat yang memiliki naskah kuno namun mereka tidak bisa merawatnya,” kata Budi Prihartini.
Bahkan kata dia, naskah kuno tersebut ada yang dijual hingga akhirnya hilang, untuk itu masyarakat harus mengetahui ciri-ciri naskah kuno seperti bertuliskan tangan asli dan berusia 50 tahun keatas.
“Kita (Dispersip) Sumenep setiap gelar sosialisasi juga menggandeng beberapa narasumber dari Dispersip Jatim, agar masyarakat semakin paham tentang pentingnya menjaga naskah kuno,” ungkapnya.
Sehingga menurut pustakawan Dispersip Sumenep itu tidak ada lagi yang namanya jual beli naskah kuno. Pihaknya juga meminta masyarakat yang memiliki naskah kuno harus bisa merawat dan melestarikannya.
“Jika naskah kuno dialih mediakan ke gital yang dibaca oleh masyarakat umum, maka itu menjadi digitalnya bukan naskahnya. Sehingga yang asli menjadi aman,” terang pustakawan familiar ini.
Lebih jauh pustakawan Dispersip Sumenep Hj. Titin sapaannya menegaskan bahwa hingga saat ini naskah kuno yang dimiliki Sumenep sebanyak 268 naskah dengan kondisi yang berbeda.
“Untuk sementara ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Sumenep memiliki sebanyak 268 naskah dengan kondisi yang berbeda-beda,” pungkasnya. (REDJAVA****)
