Ketua HIMPSI Sumenep Paparkan Dampak Psikologis Kekerasan Terhadap Anak

  • Whatsapp
Ketua HIMPSI Cabang Sumenep Dr. KH. Zamzani Sabiq MPsi Saat Memaparkan Dampak Psikologis Kekerasan Terhadap Anak di Acara Kegiatan Sosialisasi di SMAN 1 Ambunten Sumenep, Rabu (12/06/2024)
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Meningkatnya kasus kekerasan terhadap perlu untuk disikapi bersama. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan pada anak yang diselenggarakan di SMAN 1 Ambunten, Sumenep. Rabu (12/06/2024).

Hadir sebagai narasumber, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Cabang Sumenep, Dr. KH. Zamzani Sabiq, MPsi, Kepala Sekolah SMAN 1 beserta para guru dan siswa -siswi sekolah setempat.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Kegiatan sosialisasi Pencegahan Kekerasan kepada anak terselenggara atas kolaborasi Dinas Sosial P3A Kabupaten Sumenep, Kejaksaan Negeri Sumenep dan SMAN 1 Ambunten.

Dalam paparannya, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Cabang Sumenep, Dr. KH. Zamzani Sabiq, MPsi membahas tentang dampak dan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak secara psikologis.

“Data yang terimput dan tersaji oleh Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak disebutkan bahwa kasus kekerasan pada anak pada tahun 2023 terus meningkat sebesar 30%,” paparnya dihadapan para peserta yang hadir.

Menurut Wakil Pengasuh Ponpes Nasyrul Ulum Aeng Dake itu menuturkan bahwa beberapa kasus kekurangan kepada anak yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia tentunya tidak bisa dianggap remeh.

“Dari data yang disajikan oleh Komnas Perlindungan Anak di tahun 2023 terjadi 3.547 aduan kasus kekerasan kepada anak,” ungkap Ketua HIMPSI Cabang Sumenep, Dr. KH. Zamzani Sabiq, MPsi.

Dari kasus kekerasan itu kata Ketua HIMPSI Cabang Sumenep itu menyatakan di dominasi oleh kekerasan seksual sebanyak 1.925 kasus, kekerasan fisik 985 kasus serta kekeringan psikis sebanyak 674 kasus.

“Tentunya kekerasan yang dialami oleh anak itu akan berdampak buruk pada diri anak itu sendiri sebagai korban, seperti memiliki gangguan emosi, kepercayaan diri menurun dan timbul rasa trauma, bahkan bisa juga memunculkannya tidak negatif seperti mau bunuh diri,” terangnya.

Untuk itu berbagai usaha dan upaya perlu dilakukan dalam pencegahan terjadinya tindak kekerasan kepada anak didik seperti budaya saling menghormati dan menghargai serta kegiatan sosialisasi dampak buruk adanya kekerasan terhadap anak.

“Dan yang tak kalah pentingnya upaya yang harus kita lakukan adalah kita harus lebih perhatian kepada orang-orang disekitarnya kita sebagai bagian deteksi tindakan kekerasan anak sejak dini,” tandasnya. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan