JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Pada setiap tanggal 1 Juni, seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir (Harlah) Pancasila. Penetapan tanggal 1 Juni sebagai Harlah Pancasila merujuk pada momen penting sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Dimana Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) untuk merumuskan dasar Negara Republik Indonesia dengan menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut BPUPKI juga membahas dasar – dasar Indonesia Merdeka.
Untuk memperingati peristiwa yang sangat penting bagi NKRI, Pemkab Sumenep atas nama Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH mengeluarkan surat edaran (SE) tentang memperingati Bulan Bung Karno atau Harlah Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Sebagai tertuang dalam surat edaran (SE) Bupati Sumenep nomer 3/2024, bahwa Bung Karno lahir pada bulan Juni disamping itu juga banyak peristiwa dan tanggal penting dalam kehidupannya terjadi pada Bulan Juni sehingga bulan tersebut disebut sebagai Bulan Bung Karno.
‘Pada bulan Juni, banyak peristiwa penting dalam kehidupan Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, maka dari itu bulan Juni disebut juga Bulan Bung Karno,” kata Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH. Kamis (30/04/2024).
Peristiwa – peristiwa di bulan Juni yang berkaitan dengan Presiden Pertama RI, antara lain, 1 Juni adalah hari lahirnya Pancasila yang di prakarsai oleh Ir. Soekarno, 6 Juni merupakan tanggal lahirnya dan tanggal 21 Juni Wafatnya Bung Karno.
“Ada banyak sekali yang beliau tinggalkan kepada bangsa dan negara Indonesia ini. Dan yang paling kita sangat rasakan sampai sekarang adalah beliau merupakan Bapak Proklamator,” terang orang nomer satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu.
Selain itu juga ada banyak nilai – nilai luhur yang ditanamkan Bung Karno kepada bangsa dan negara Indonesia bahkan tembus ke mancanegara. Salah satunya tentang keberagaman budaya Indonesia yang mendunia.
“Salah satu contoh beliau (Bung Karno) yang paling populer adalah peci atau kopiah warna hitam yang selalu beliau kenakan dalam setiap pertemuan ataupun waktu beliau kunjungan kerja ke luar negeri,” ujar Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH.
Maka dari itu, pada bulan Juni 2024 ini, Bupati Sumenep melalui surat edaran (SE) yang telah dikeluarkan meminta kepada seluruh Pimpinan OPD dan Pimpinan BUMD yang ada di Sumenep beserta seluruh jajarannya untuk mengenakan peci atau kopiah hitam sebulan penuh.
“Mari kita tanamkan nilai-nilai luhur yang telah dibawa Proklamator kita Bung Karno dengan meningkatkan pemahaman tentang sejarah, filosofi dan nilai – nilai Pancasila. Selain itu memperkokoh semangat kebangsaan dan inklusi sosial ditengah kontestasi nilai,” tutupnya. (REDJAVA****)
Salam sehat untuk yang terhormat Bapak Bupati Sumenep
Aamiin Yaa Allah