JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep menyelenggarakan Festival Tan Pangantanan Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang tingkat TK dan SD.
Festival Tan Pangantanan merupakan salah satu rangkaian Sumenep Calender Of Event Sumenep 2024 bertemakan “Ngopene Enamaenan Kona”.
Acara ini berlangsung di depan Rumdis Bupati Sumenep dibuka dan dilepas langsung Wabup Hj Dewi Khalifah, SH, MH, MPdi dengan disaksikan ribuan masyarakat.
Hadir dalam kesempatan itu Wabup Sumenep, Hj Dewi Khalifah, SH, MH, MPdi, Kepala Disdik, Agus Dwi Saputra, S.Sos, MSi beserta jajarannya.
Selain tampak juga hadir anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumenep, Asisten, Pimpinan OPD, Camat dan tamu terundang lainnya.
Dalam laporannya, Kadisdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, S.Sos, MSi memaparkan untuk para peserta berasal dari 20 kecamatan daratan ataupun kepulauan.
“Rinciannya, TK mengirimkan sebanyak 25 kontingen dan SD sebanyak 18 kontingen. Jadi total keseluruhan 43 kontingen,” paparnya.
Mantan Kadisperindag Sumenep menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, Parawisata serta melestarikan kecintaan budaya daerah.
Pada kesempatan yang sama Wabup Hj Dewi Khalifah, SH, MH, MPdi mengatakan Festival Tan Pangantanan Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang ini adalah tradisi dan budaya Sumenep yang harus dilestarikan.
“Tradisi Enamaenan tan pangantanan sudah ada sekitar tahun 1575 yang disebut Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang,” kata Wabup Hj. Dewi Khalifah, SH, MH, MPdi.
Menurut Nyai Eva sapaannya yang juga sekaligus Ketua Muslimat NU Sumenep dengan lagunya berbunyi nong ta’ nong Dhe’ jaga jaggur yang artinya kalau tidak merunduk maka dia akan disisihkan oleh masyarakat.
“Dengan digelarnya Festival ini. Pemkab Sumenep ingin mengajarkan tentang pendidikan budaya kepada anak didik. Semoga dapat mendongkrak perekonomian khususnya pelaku UMKM,” pungkasnya. (REDJAVA*****)