Ciptakan Inovasi “Samper Alenteng” Salah Satu Upaya Dinkes P2KB Sumenep Turunkan Angka Stunting

  • Whatsapp
Dinkes P2KB Bersama Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Saat Menggelar Sosialisasi Di Desa Sera Barat Kecamatan Bluto
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Stunting merupakan suatu program prioritas kesehatan Nasional dan tidak ketinggalan pula Kabuoaten Sumenep yang berjuluk Sumekar dengan gencar melakukan terobosan terobosan guna menurunkan angka stunting.

Sesuai data dari Dinas kesehatan Kabupaten Sumenep bahwa pada tahun 2022 angka stunting mencapai 21, 6 persen, dan ditahun 2023 turun menjadi 16,7 persen

Bacaan Lainnya

banner 468x60

Dan pemerintah sesuai dengan RPJMN 2020 – 2024 target yang harus di capai secara nasional pada tahun 2024 , prevalensi stunting sampai 14 persen

Guna pencapaian sesuai dengan angka nasional 14 persen, pemerintah kabupaten Sumenep melalui Tim pennggerak PKK berkolaborasi dengan lintas sektor, Dinkes P2KB Sumenep, kecamatan, desa, membuat inovasi Sumenep dengan sebutan bersama perhatikan balita stunting (Samper Alenteng)

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep drg Ellya Fardasah melalui Kabid Kesmas Desy Febryana, S.ST. M.M.Kes menyampaikan, ada beberapa inovasi program pemerintah mengenai penurunan Stunting.

Salah satu program untuk menurunkan Stunting yang di sebut Samper Alenteng yang merupakan inovasi cetusan dari Ketua TP PKK Kanbupaten Sumenep yakni Nia Kurnia Fauzi

“Inovasi Samper Alenteng, TP PKK berkolaborasi dengan Dinkes P2KBKB turun ke desa desa yang merupakan lokus stanting, dengan memberikan edukasi yang sekaligus memberikan bantuan makanan sebagai penambah gizi,” kata Desi, panggilan akrab Kabid Kesmas. saat di hubungi melalui sambungan teleponnya. Kamis (23/05/2023).

Bahkan, melalui inovasi Samper Alenteng juga melakukan pendampingan terhadap orang yang Stunting.

Desy menyebutkan bahwa, ada beberapa faktor terjadinya Stunting, Kurang Gizi dalam Waktu Lama, Pola Asuh Kurang Efektif, Pola Makan, Tidak Melakukan Perawatan Pasca Melahirkan, Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu, Sakit Infeksi yang Berulang, Faktor Sanitasi.

“Kurangnya asupan gizi dikarenakan faktor ekonomi merupakan penyebab Stunting, akan tetapi perlu di ingat bahwa orang yang keberadaannya di atas rata rata bisa terjadi Stunting apabila pola asuh terhadap anak kurang di perhatikan,” papar Desy.

Lingkungan juga sangat berpengaruh dalam terjadinya Stunting. “Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita serta diare dan kecacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama dapat mengakibatkan stunting,” terangnya.

“Kami pemerintah kabupaten Sumenep melalui Dinas Kesehatan P2KB melakukan kolaborasi dengan lintas sektor guna mewujudkan penurunan angka Stunting, seperti memberikan asupan gizi kepada penderita Stunting, mengecek wilayah mengenai sanitasinya serta dari Dinas Sosial pemberian bantuan PKH kepada keluarga tidak mampu dan yang lainnya,” pungkas Desy.

Sementara itu, ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Sumenep Nua Kurnia Fauzi dalam setiap kunjungannya ke tempat anak penderita Stunting bersama kader PKK Kecamatan dan desa selalu memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya mengkonsumsi makanan sehat bergizi sebelum dan selama masa hamil dan menyusui.

“Stunting ini tidak hanya diderita oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah, tapi juga kalangan menengah ke atas banyak juga yang mengalami stunting,” kata Nia Kurnia.

Bahkan, Ketua TP-PKK Sumenep mengajak seluruh kader agar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya ibu-ibu agar lebih memahami apa yang diperlukan dan harus dikonsumsi oleh anak-anaknya.

“Saya minta kepada para kader untuk terus mengedukasi para ibu-ibu supaya lebih memahami makanan apa saja yang selayaknya dikonsumsi oleh balita sejak mulai dalam kandungan,” ujarnya.

Desy, warga desa Sera Barat, Kecamatan Bluto yang mempunyai anak Ardy dan mengalami Stunting, beberapa waktu lalu di kunjungi oleh ketua TP PKK Sumenep beserta para kader menyampaikan terima kasih kepada Ketua TP PKK Sumenep yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada anak kami yang menderita gizi buruk.

“Kehadiran ketua TP PKK merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam memperhatikan masyarakatnya tentang kesehatan. Semoga melalui ini dapat memberikan dampak positif kepada penderita gizi buruk dan stunting,” tandasnya. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan