JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep bekerja sama dengan SDN Parsanga I lingkup Dinas Pendidikan Sumenep menggelar program Jaksa Sahabat Anak.
Kegiatan tersebut bertempat di SDN Parsanga I Jalan Raya Gapura Desa Parsanga, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Selasa (21/05/2024).
Selain itu juga tampak hadir staf jajaran seksi intelijen Kejari Sumenep, Yusuf Sulaiman, SH, Bambang Aji, SH, Millyati, Gilang Pertama dan Hendri.
Acara ini juga dihadiri Jaksa Fungsional, Nur Fajriyah, SH, Kepala SDN Parsanga I bersama jajarannya dan ratusan siswa-siswi SDN Parsanga I yang sangat antusias akan mengikuti kegiatan itu.
Kedatangan rombongan Kejari Sumenep disambut hangat oleh Kepala Sekolah SDN Parsanga I Kecamatan Kota, Suhaedi, SPd.bersama ratusan anak didiknya.
Dalam arahannya, Jaksa Fungsional Kejari Sumenep, Nur Fajriyah, SH mengatakan bahwa perilaku bullying bukan hanya dapat merugikan korban, namun juga bisa merusak tatanan lingkungan sekolah.
“Jadi sekolah merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi semua peserta anak didik,” kata Jaksa Fungsional Kejari Sumenep, Nur Fajriyah, SH menjelaskan.
Menurut Jaksa kelahiran Sampang Madura itu sebagai generasi penerus bangsa, anak didik memiliki peran penting dalam menciptakan budaya sekolah yang inklusif.
“Itu artinya sekolah sebagai tempat belajar anak didik harus bebas dari kekerasan fisik dan bullying,” ungkapnya Jaksa Nur sapaannya.
Lebih lanjut ia menuturkan pihaknya (Kejari) Sumenep juga memberikan wawasan dan pemahaman kepastian hukum bagi pelaku perundungan/bullying apabila pihak sekolah tidak dapat mengatasi permasalahan itu.
“Kami siap memberikan bantuan hukum apabila ada anak didik yang menjadi korban perundungan/bullying yang membutuhkan perlindungan hukum,” tegasnya.
Sementara itu Kasi Intelijen Kejari Sumenep, Moch Indra Subrata, SH, MH menambahkan kegiatan Jaksa Sahabat Anak adalah bagian upaya pencegahan dan penanggulangan perilaku perundungan/bullying di lingkungan sekolah.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang dampak buruk dari perundungan/bullying terhadap anak didik, sekaligus promosi sekolah yang aman dan ramah,” tambahnya. (REDJAVA****)
