JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Berdasarkan hasil riset Wahid Fondation pada tahun 2020, keinginan perempuan di wilayah Kecamatan Guluk-Guluk sangat tinggi untuk berorganisasi. Hal ini karena adanya beberapa organisasi yang berdiri untuk menampung kaum perempuan.
Keberadaan organisasi ini tak lepas dari peran sosok Lailatul Faizah, atau akrab disapa Ning Laila, sebagai lokomotif gerakan perempuan di Guluk-Guluk, khususnya lingkungan Pondok Pesantren Annuqayah.
Putri Kiai Tsabit ini bisa disebut satu-satunya perempuan dari kalangan pesantren besar di Sumenep yang konsisten bergerak dalam pemberdayaan kaum perempuan melalui berbagai organisasi.
“Di Fatayat Guluk-Guluk, program terbesar saya memang konsen dalam membentuk ranting dan anak ranting,”ungkap Ning Laila, Selasa, 21 Mei 2024.
Tidak hanya membentuk, ia juga selalu hadir dalam setiap rutinan untuk mendampingi kader-kader Fatayat agar mereka tetap semangat dalam berorganisasi.
Dosen di Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) ini mengaku bahwa tiap harus bergantian hadir ke 12 ranting dan 2 anak ranting. “Sehingga tidak ada kata, mereka ditinggalkan setelah dibentuk,” imbuhnya.
Selain sebagai Ketua PAC Fatayat NU Guluk-Guluk periode 2021 -2025 dan dosen tetap di INSTIKA, istri Kiai Majdi ini juga menjabat sebagai Ketua Forum Perempuan Guluk-Guluk, aktif di Nawaning Korda Madura, dan mantan Ketua Halaqoh Bisnis Online. (REDJAVA****)