JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Program prioritas nasional terkait stunting menjadi perhatian serius stake holder yang harus ditekan hingga mencapai target 14 persen.
Proses tersebut di mulai sejak remaja agar mendapatkan edukasi sebelum memasuki jenjang pernikahan.
Humas Ikatan Bidan Indonesia Sumenep Yeyen Eka Ratnasari mengatakan peran bidan sangat dibutuhkan oleh remaja sebelum memasuki fase pernikahan yang nantinya akan mengalami masa hamil, nifas dan lainnya.
Untuk kabupaten Sumenep sendiri berdasarkan data, angka stunting sendiri masih berada di angka 20-21 persen sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para bidan untuk bisa menekan hingga mencapai target nasional.
“Ini tugas berat bagi kami, meskipun angka prose prosentasenya kecil. Kenapa kita mulai dari remaja? Karena di usia remaja memasuki fase fisiologis dan psikologis, disinilah peran bidan,” kata Bidan Yeyen, Minggu (21/4/2024)
Pada usia remaja tambah Yeyen, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan sebelum nantinya memasuki jenjang yang selanjutnya seperti pernikahan.
“Jadi fisiknya harus mulai disiapkan, fisik itu meliputi kebutuhan makanan. Jadi keliru jika nanti ketika memasuki fase hamil, gizi harus diperhatikan, itu keliru. Jadi untuk mencegah stunting pemenuhan gizi dimulai sejak remaja,” imbuhnya
Pemerintah melalui tenaga kesehatan memberikan program tablet penambah darah ke sekolah dengan batasan usia diatas 12 tahun.
Program ini sangat signifikan kepada pemenuhan gizi remaja untuk meningkatkan kadar protein dala darah yang menunjang perkembangan tubuh.