JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Lantaran lambat iqomah shalat terawih, Navil (10). Anak kecil yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dibogem takmir Mushallah Baitul Khotijah RT.05 RW.03, Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sabtu (06/04/24).
Masjina, orang tua dari anak tersebut mengatakan, Awal kronologis bermula, saat takmir Mushallah Baitul Khotijah menyuruh kepada Anaknya untuk segera melakukan iqomah Shalat Tarawih.
Kemudian, pada saat anaknya melakukan iqomah shalat tarawih di Mushollah itu, dalam waktu bersamaan token listrik mushollahnya habis atau mati. Dianggap tidak mendengarkan instruksinya. Navil anak laki-laki yang masih berusia 10 th langsung menerima Bogeman mentah dan ucapan yang tidak pantas dilakukan dari seorang takmir.
“Anak saya dipukul takmir tersebut lantaran dianggap tidak mendengarkan perintahnya mas, padahal saat anak saya sedang iqomah lampunya padam atau tidak ada token listriknya,” ujarnya.
“Bahkan anak saya dikatakan kopok (tuli) oleh takmir itu,” tambahnya.
Merasa tidak terima karena anaknya dianiaya dengan alesan yang tidak jelas, Masjina, orang tua dari korban itu langsung mendatangi takmir di mushallah tersebut.
“Saya datangi mas bersama orang tua saya ke takmir itu, dan orang tua saya rame di sana karena tidak terima cucunya dipukul dengan sebab yang tidak jelas,” ungkapnya.
Adanya kejadian itu, orang tua korban berharap agar tidak terjadi lagi kepada anaknya dan orang lain. Karena menurutnya, Mushallah itu adalah tempat untuk beribadah dan bukan untuk melakukan tindakan kekerasan.
“Mushallah itu tempat beribadah mas, bukan tempat kekerasan, jadi saya berharap agar peristiwa ini tidak terjadi lagi kepada anak saya dan orang lain,” tutupnya.
Sampai berita ini terbit, pewarta masih belum sempat konfirmasi kepada Takmir Mushallah tersebut, dikarenakan keterbatasan akses. (REDJAVA****)