Penyebab Inflasi Sumenep Tertinggi di Jawa Timur

  • Whatsapp
Suasana Perdagangan di Pasar Tradisional
banner 468x60

JAVANETWORK.CO.ID.SUMENEP – Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur mengalami angka inflasi berada di atas rata-rata nasional sehingga harus mendapatkan perhatian khusus agar bisa terkendali.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Ribut Hadi Chandra, SH, MM menyampaikan pada bulan Mei 2023 sebenarnya ada perbaikan inflasi yang dimulai di angka 5.90 persen turun menjadi 5.44 persen.

Bacaan Lainnya

banner 468x60

“Namun kalau kita perhatikan pada inflasi pada tahun 2022, Kabupaten Sumenep memang masih terjadi inflasi dikarenakan mendekati hari raya Idul Adha,” kata Kepala BPS Sumenep, Ribut Hadi Chandra, SH, MM, Jum’at (16/06/2023).

Meski demikian, Ribut menyebut kondisi ekonomi masih wajar-wajar saja dan terkendali karena permintaan masih tinggi menjelang hari-hari besar agama dan kelompok pengeluaran yang besar pada inflasi bulanan, seperti tembakau dan Mamin sebesar 0.53 persen.

“Seperti daging, telur, bawang merah dan bawang putih, Komoditas itulah yang memberikan andil dan berkontribusi pada inflasi bulan Mei 2023 di Kabupaten Sumenep,” tandasnya.

Sementara itu, pada kesempatan lain, salah seorang pengusaha catering di Desa Pamolokan, Sholeha mengatakan harga-harga bahan pokok pasca hari raya Idul Fitri yang lalu tetap tidak turun, bahkan harga seperti telur setiap minggunya cenderung naik.

“Apalagi menjelang hari raya Idul Adha tentunya harga-harga bahan pokok akan terus naik. Semoga Pemerintah dapat menstabilkan harga bahan pokok dengan menggelar monitoring dan pengawasan langsung ke distributor ataupun penjual yang ada di pasar tradisional,” harapnya. (REDJAVA****)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan