Javanetwork.co.id, Malang Raya – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo di Balai Kota Malang. Kunjungan ini dilakukan untuk mempelajari tentang revitalisasi pasar rakyat, (8/2).
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyambut baik keinginan Pemkab Sidoarjo untuk belajar terkait pengelolaan pasar rakyat di Kota Malang.
” Revitalisasi pasar rakyat bertujuan meningkatkan pasar rakyat agar tetap bisa bersaing dengan pasar modern. Hingga tahun 2021, jumlah pasar rakyat yang sudah direvitalisasi ada 14 dari total 26 pasar rakyat di Kota Malang,” ujarnya, Selasa (8/2/2022).
Lebih lanjut, Sutiaji menyatakan bahwa revitalisasi secara fisik saja tidaklah cukup. Daya saring harus ditingkatkan pula dengan pembenahan aspek nonfisik. Kota Malang telah memiliki beberapa inovasi seperti Sekolah Pasar Pedagang Cerdas (Sepasar Pedas), e-retribusi, pilot pasar digital, dan juga gerakan sobo pasar. Bahkan untuk Sepasar Pedas masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2020.
Sutiaji menuturkan dengan Sepasar Pedas ini telah berdampak positif, seperti perubahan signifikan mindset dan perilaku para pedagang pasar rakyat. Dengan demikian, kepuasan pedagang dan pelanggan pasar juga meningkat.
“Untuk e-retribusi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), sudah berjalan di 22 pasar rakyat. Lalu ada percontohan 10 pasar rakyat yang sudah digital, dengan pembayaran nontunai. Kita juga ajak aparatur sipil negara (ASN) untuk berbelanja di pasar rakyat yang kita sebut gerakan sobo pasar,” urainya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali, S.I.P menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan Kota Malang terutama atas keterbukaan untuk bisa berbagi pengalaman terkait pengelolaan pasar. “Terima kasih diperkenankan untuk meng-upgrade diri untuk mengubah Sidoarjo lebih baik lagi. Menjadi baik itu wajib. Terima kasih sudah dipersilakan belajar,” tutur bupati.
Lebih lanjut Mudhlor mengungkapkan dari 19 pasar rakyat yang ada di Kabupaten Sidoarjo hampir semuanya belum tertata. “Nanti akan banyak pembenahan di Kabupaten Sidoarjo, termasuk salah satunya dalam bidang pasar yang menjadi acuan kita untuk memperkuat perekonomian mikro,” sambungnya.
Bupati muda ini juga mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Pemkot Malang, yang tidak hanya membenahi pasar secara fisiknya saja. Namun juga meningkatkan sumber daya manusianya.
“Pasar di sana masih berjalan dengan apa adanya, ya masih ada becek-becek dan sebagainya. Ini yang akan kami perbaiki dalam beberapa tahun ini. Mereplikasi apa yang disampaikan kalau hanya fisiknya saja sebenarnya itu mudah. Namun membangun manusia juga penting, kesadaran penting, public service penting, sehingga masyarakat tak jenuh untuk belanja,” ungkap Bupati Mudhlor.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Malang didampingi Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Muhamad Sailendra, ST., MM mengajak Bupati Sidoarjo dan rombongan meninjau Pasar Oro-Oro Dowo. (*)